AKHIR
DARI SEMUA
“APA?! Kamu gila?!” tanya Loux kaget. “Memang! Mankanya kita
harus lihat itu!” paksa Stacie. “Benar, perkataan Stacie. Lagipula, itu tidak
berbahaya.” Rill ikut membela Stacie. “Betul kata Rill! Plase…!” mohon Stacie. Stacie sedang memohon agar Loux, dan Rill
mau menemaninya ke sumur keramat. “Hhh… iya, deh!” Loux menyerah. Sumur keramat
memang terkenal sangat berbahaya. Kurang lebih ada 257 orang yang pergi ke
sumur itu dan diketahui telah menghilang. Sumur keramat letaknya memang tidak
terlalu jauh dari Asrama Max. “Baik! Ini dia tempatnya.” Kata Stacie. “Mana aku
tidak melihat ada sumur?” kata Rill.
“AAAAA!!” “RILL!!!” GREEPP!!! “Kamu tidak apa-apa, Rill?” tanya Loux cemas.
“Iya, gak pa-pa, kok! Cuma masuk ke lubang saja! Eh? Tapi, kok lubangnya dalam,
ya? Ada airnya pula!” kata Rill. “Itu kayaknya bukan lubang, deh! Itu…,
SUMURNYA!!!” jerit Stacie bahagia. “Hah? Sumur dibawah? Yang benar saja!” cibir
Loux. “Ayo cepat! Kita buat permintaan!” kata Rill. “Ooouuu…., tidak secepat
itu, sayang!” ucap seseorang. “DEAADTY?!!” “Ya…, ini aku!” balas Deadty. “Mau
apa kamu kesini?!” bentak Stacie. “Mau menjemput adikku ke mautnya!” jawab
Deadty. “ADIK?!” mereka saling berpandangan. “Aku punya kakak, sih tapi
laki-laki..,” kata Stacie. “Aku punya adik.” Ucap Rill datar. “Kakak…,” kata
Loux lirih. “LOUX?!” teriak Stacie dan Rill bersamaan. “Kakakmu kan, belum
mati, Loux!” kata Stacie. “Aku punya 2 kakak.” Jawab Loux. Stacie tutup mulut.
“Ayo, ikut kakak.” Ajak Deadty sambil menarik tangan Loux. “ENGGAK!! aku gak
mau ikut kakak! Kakak jahat! Pembunuh!! Aku benciii banget sama kakak!!” tolak
Loux mentah-mentah. “Pem…pembunuh?” Stacie dan Rill saling pandang. Loux
menutup mulutnya. “Kakak…, pembunuh?” tanya Deadty sambil menutup mulut.
Ekspresi Deadty terlihat seperti mau menangis. “I…itu…,” Loux terbata-bata.
SRAT! “AAAKKHH!!” Rill meringis. “RILL!!” teriak Loux dan Stacie bersamaan. “Fu,
fu,fu,fu…, jangan pikir aku bukan pembunuh sungguhan.” Ujar Deadty sambil
meniup pedangnya. “Kau…kau sudah melukai Rill!! Tak akan kubiarkan!! Rasakan
ini!!!” Stacie menggerakan tangannya dan mengeluarkan kekuatannya. “Kau tahu
ini apa? Ini cermin!” Deadty mengarahkan cermin itu kearah Stacie. Kekuatan
Stacie jadi berbalik dan mengenai dirinya sendiri. “KYAAA!!” BRUUKK!! “Satu
lagi orang yang harus kuhabisi, orang itu adalah kau! Loux hannson!!”
Deadty melemparkan pedangnya kearah Loux, dan langsung
menusuk perutnya. “Sial…, padahal, ini hari ulang tahunku yang ke 17!” kata
Loux dengan suara bergetar sambil memegang perutnya yang robek. “Benarkah? Oh,
ini adalah hadiah ulang tahunmu dari aku. Selamat ulang tahun, Loux dan,
selamat tinggal…,” kata Deadty sambil mendorong Loux hingga ia masuk sumur
menyusul kedua sahabatnya. Loux jadi tahu, itulah sebabnya orang-orang yang
pergi ke sumur ini dinyatakan hilang, setelah itu, semua menjadi gelap.
FIN
*****
Sipnosis:
Yuk!, ikuti petualangan Loux, Stacie, dan Rill di Asrama
angker nan mistis, Asrama Max. bertarung melawan Deadty, si pembunuh, dan
menghadapi petualangan mistis lainnya!.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kalian dengan sopan, ya. Terima kasih.