KEMPING MISTERIUS
Hari ini,
semua siswa kelas 4, dan 5 dihebohkan dengan pengunguman di: mading.
“Hah?!
Kemping?!” kata Putra kaget. “Aku harus buru-buru kasih tau si Karima!” tekad
Putra.
*****
“KARIINN!!!!”
panggil Kiki setengah berteriak. “Iiiihhh!!! Apa, sih?!” gerutu Karin. “I…itu,
anu… ada kemping di sekolah kita!” jawab Putra. “Ooh…kirain apa, lagipula, aku
sudah tau tapi gak seheboh kamu!” sindir Karin. “PERHATIAN! BAGI SELURUH
ANGGOTA SEKOLAH, HARAP BERKUMPUL DI LAPANGAN UPACARA! TERIMA KASIH DAN
WASALAMUALAIKUM WRB!” ucap Pak Kepsek di pengeras suara yang menggema keseluruh
penjuru sekolah. “Saturday…eh?! Maksudnya, satu inci disekolah ini pasti
mendengar suara Pak Kepsek yang menggelegar dan dijamin, bikin rambut berdiri.
Duh, kenapa tadi bisa kepikiran Saturday, ya?.” Kata Karima. “Waduh!, gak bawa
topiup, nih!” celetuk Putra. “Hah?!, topiup? Topiup itu apa?,” tanya Karima. “Hadeehh!...,
kok kamu gak zaman now banget, sih?! Topiup itu, topi upacara!” jelas Putra.
“Ooo…kirain…, ya sudah, yuk! Kita ke lapangan upacara! Inikan, hari kamis!”
ajak Karima. Akhirnya, dua bocah kelas 5 itu berlari ke lapangan upacara sambil
terus cekcok. Entah, apa yang mereka ributkan. “Assalamualaikum wrb!” kata Pak Kepsek.
“Waailaikumussalam wrb!” koor semua siswa serempak. “Semangat pagi setengah
afternoon!” kata Pak Kepsek lagi. “Semangat…semangat… pagi setengah siang,
Pak!” teriak semua siswa kompak. “Bapak
punya pengunguman buat kalian semua!” kata Pak Kepsek. Semua siswa langsung
heboh membicarakan apa yang akan dibikatakan Pak Kepsek. “DIAAM SEMUAA!!!”
teriak Pak Kepsek. “Waduh!, petir di siang bolong!” keluh Karin. “Wuaah!
Telingaku rasanya mau copot!!” omel Kiki. “Huwaa! Ada gempa bumi!” jerit
Karima. “Aaargght!! Telingaku rasanya mau kiamat, deh!” desis Putra. “Baiklah!
Pengunguman yang pertama! Kelas: 1,2,3, dan 6! Diliburkan selama seminggu!”
kata Pak Kepsek pelan tapi tegas. “HOREE!! WE LOVE YOU!, PAK KEPSEK!” sorak
siswa kelas: 1,2,3, dan 6. Rendi mengacukan tangannya. “Ya, kenapa?” tanya Pak
Kepsek kepada Rendi. Teman sekelas: Karin, dan Kiki. “Kalau kelas 1,2,3, dan 6
libur, kelas 4, dan 5 macam mane, Pak?” tanya Rendi dengan logat Malaisiya.
“Ehmm… macem ni!, kelas 4, dan 5…KEMPING KAK SEKOLAH!!” teriak Pak Kepsek.
“APUUAAA?!!!” jerit siswa kelas 4, dan 5. “Ya!, kempingnya dari besok jum’at
sampai… jum’at depan.” Jelas Pak Kepsek. “OMG!! Hihihi…, ini dia kesempatanku…!
Haha.. lihat saja nanti, Rosa!, dan Revan!” gumam Dara. Tapi, tanpa
sepengetahuan Dara, ada seseorang yang mendengar ucapannya.
*****
“Tralalala…!,
beres-beres…! Buat besok jum’at!...., tralilulo…..!” Karima bersenandung sambil
berkemas untuk besok jum’at. Ia memasukan semua barangnya ke koper sedang-nya
yang bergambar beruang bewarna ungu cerah. “Haah…, akhirnya selesai..!,” kata
Karima yang sudah ngos-ngosan karena harus mencari keperluannya yang tersangkut,
dan entah dimana Karima letakan. “Karima sayang!, ayo makan malam dulu! Umi
masak sup ikan kakap pakai susu!” panggil Umi. Mata Karima langsung berbinar.
“I…iya, mi!” jawab Karima.
*****
“Mmm…!
Masakan Bunda yang paling enak!” kata Kiki. “Hahaha…! Iya, iya! Ayo..!
dihabiskan! Kalau mau tambah lagi! Mumpung kamu belum kemping!” ucap Bunda.
“Enak sekali! Hari ini Bunda masak: ayam panggang kecap asam…,bakso isi ikan
tuna,jus sirsak,es campur,nasi gurih… hmmm….uenakk!!” puji Kiki kepada
Bunda-nya. Bunda hanya bisa tersenyum.
*****
“…” Karin
memandang Mama-nya. “Ma, akukan alergi seafood.” Kata Karin saat memandang ada
banyak sekali seafood yang terhidang di meja makan. “Tenang, Mama punya
hidangan sepesial buat tuan putri!” ucap Mama. TIINGG!! Oven berbunyi. “Wah!,
sarden ikan bandeng pedas!!” pekik Karin senang. “Makasih, ya! Ma!” kata Karin
senang. “Iya! Sama-sama sayang!” jawab Mama lembut.
*****
“Ibu masak
apa hari ini?” tanya Putra. “Lihat saja, sendiri!” jawab Ibu sambil cekikikan.
Putra lalu
membuka tudung sajinya. “Wow! Sop ayam kari? Makasih, bu!” kata Putra.
“Iya.
Eh!..ayo cepat dimakan nanti dingin, lho!” ucap Ibu sambil menyodorkan nasi dan
kerupuk udang. “Jangan dingin aja, bu! Beku aja sekalian!” celetuk Putra.
“HAHAHAHAHA!!”
*****
BESOKNYA…..
“Halo,
anak-anak!” sapa Kak Michael. “Halo, Kak!” koor semua siswa.
“Mana
semangatmu?!,” tanya Kak Michael.
“Ini!” jawab
semua siswa.
*****
“Baiklah!,
Kakak akan bacakan kelas tempat untuk kalian tidur! Kelas 5, dan 4 digabung,
ya!
Putra,
Revan, Kiki, Andi, Rendi, Gifan, Reno, Ren, dan Rafa!, kalian tidur di kelas:
3C! terus, Adel, Karima, Dara, Elly, Rena, Icha, Karin, Rosa, dan Kirana!
Kalian tidur di kelas: 1B, ya!” kata Kak Michael panjang gratis lebar. Semua
siswa bergegas ke kelas masing-masing.
*****
Jam
menunjukan pukul: 19.30. saat itu, semua siswa sedang menikmati mi ayam. “Oke!
Semuanya sudah kenyang?” tanya Kak Michael saat para murid selesai makan.
“Sudah!!” koor semua siswa. “Baiklah, tidak pakai nasi basah tapi basi, kita
mulai saja jurit malamnya! K.1: Karin, Rosa, dan Karima. ( k= kelompok ) dan
blabalabiiilnankbaa…..” kata Kak Michael. K.1 pergi ke lab kimia yang terkenal
angker. “Duh, aku takut…” kata Rosa kepada Karin. “Sama! Aku juga takut tau!”
ketus Karin. “Ckck… kalau kalian takut ya, ayo kita cari 3 pin bewarna kuning!”
perintah Karima. Mereka lalu mulai mencari pin itu. “Ini, dia!” kata Rosa.
“Khikhikhi!” ucap sebuah suara. Kemudian …. “WAAAA!!!” teriak Rosa saat melihat
ada sesosok yang mendekatinya. “Kenapa,
Rosa?” tanya Karin. “ADA HANTUUUU!!!” jerit Rosa. “HA…HAUNTUUU!!” Karin
ikut-ikutan menjerit. “SIAPA KAMA?! Eh..? maksudnya, SIAPA KAMU?!” bentak
Karima. Dia lalu mendorong hantu itu. “ADUH!!” ringis hantu itu. “Hah?! Hantu
ngomong?” gumam Karima. Hantu itu langsung
kabur.
*****
ESOK
MALAMNYA DI KANTIN…..
K.1 alias:
Karin, Karima, dan Rosa pergi makan di kantin karena sudah selesai bermain
gelap dan berhasil mengumpulkan bendera biru. “Rosa!, ayo, sini!” ucap Karin. “Oke!”
jawab Rosa. GABRUKK!!! “Aduh…,” ringis Rosa. “Siapa si… REVAN?! Oohh…! Jadi
kamu ya, yang menabrakku?!” ketus Rosa. “Ma..maaf! habisnya ta…di.. a..d…a…
haaa….n…tuuu….,” kata Revan terbata-bata. “Hantu?, dimana?” tanya Karin. “Di
lab kimia.” Jawab Putra. “Huaah! Putra! Kamu bikin kami jantungan saja!” bentak
Rosa. “Eh! Pada liat si Kiki gak?” tanya Putra. “Enggak, Put! Emangnya… kenapa
si Ki…” “Kiki pingsan mankanya kugotong ke uks.” Potong Revan. “Oh! No! kentang
gorengku, sodaku… gara-gara Revan! Jadi tumpah!” bentak Rosa. “Ya…, maaf!” kata
Revan. “Kamu harus ganti!!” perintah Rosa. “OGAH! Kurang paham? Oke, O-G-A-H!
OGAH!” jawab Revan. “Hmm….aku punya usulan yang bagus, gimana kalau hantu itu
benar-benar ada kamu gak usah traktir Rosa tapi aku yang traktir dia, dan
sebaliknya. Gimana?” usul Karima. Revan Nampak berpikir. “Ngg…okelah! Itu
usulan yang patut di coba!” Revan setuju.
*****
ESOK
MALAMNYA…..
“Hai,
pengalang!?” kata Kak Michael.
“Halo,
Kakak!” koor semua siswa.
“Hai,hai,hai,halo,hai?!”
“Halo,halo,halo,hai,halo!”
“Baik!, kali
ini kita akan melakukan scary adventure! Kelompoknya sama dengan jurit malam
kemarin, ya! K.1, dan k.5 pertama kalian harus ke: gudang, uks, dan terakhir
lab kimia. K.2, dan k.4 ke: pohon mangga, koridor, kelas 1-Z. terus k.3, dan
k.6 ke: kantin, taman sekolah, dan kelas: 1B! jelas?” tanya Kak Michael.
“Ashiaapp!!” koor semua siswa. K.1 pergi ke: gudang. “Ngg….. mana benderanya,
ya?” gumam Rosa. “ah!, itu dia benderanya!” teriak Karin. “khi-khi-khi!!!” ucap
sebuah suara. “ I…itu…su…ara a..pa?” tanya Karin gagap. “Reinkesha.” Jawab Kiki
datar. “Ha? Apa? Renusha? Siapa, tuh?” tanya Karima sambil berkacak pinggang.
“Jadi, begini…,” Putra mulai menjelaskan siapa itu Renkesha. “Dulu, ada seorang
gadis. Namanya Renkesha. Dia itu sangat pintar. Saking pintarnya, dia yang
harusnya dari kelas 3 naik ke kelas 4, jadi naik kelas 5 karena terlalu pintar.
Dia sudah menguasai pelajaran SMA. Tapi, teman-temannya saat masih kelas 3 yang
tentu saja saat itu sudah kelas 4, membully Renkesha. Sampai suatu hari….,”
Putra berhenti bercerita. “Lho, kok berhenti, sih?!” tanya Revan. “Bentar,
ambil nafas dulu, haaaaaaahh!!! Fuuuuuuhhhh!! Oke, lanjut ceritanya.” Kata
Putra. “Tiga anak nakal yang diketahui namanya adalah: Chika, Rusi, dan Feranie,
mengunci Renkesha karena mereka menganggap Renkesha sombong. Tapi, saat dia
ditemukan di gudang, ia meronta-ronta bak orang yang kesurupan. Ternyata, dia
memang kesurupan! Dan, setelah dia di rukyah, roh jahat yang membuat dia
kesurupan dikurung disini! Dan.., rumor mengatakan bahwa roh itu, masih ada di
gudang ini sampai sekarang.” Putra mengakhiri ceritanya. Semua diam. Terpaku.
GREELEDARRRR!!! “WAAAA!!!!” jerit Karin,Rosa,Putra,Kiki, dan Revan. “Su…suara
apa, itu?” tanya Rosa. “hihihi!!” sesosok anak kecil dengan rambut panjang
menutupi wajahnya berdiri tak jauh dari rak alat praktikum IPA dan Globe rusak.
“KABBUUURRR!!! ADA HANTUUU!!!” jerit semua kecuali Karima. “Heh!, mbak hantu!
Mau ngapain disini?” bentak Karima. Dia kemudian melempar buku bekas kearah
hantu itu. BRUUUUKKK!!! Buku itu mengenai wajah si hantu. “Aku harus cepat
menyusul mereka!” gumam Karima dan berlari keluar dari gudang untuk menyusul teman-temannya yang
sudah ada di UKS.
SAAT DI
UKS….
“KARIMA!!
lama amat! Amat aja gak lama!” omel Revan. “Yeee! Aku, kan baru main parang
sama hantu itu!” ujar Karima. “KETEMUU!!!” sahut Kiki. “Ketemu benderanya?”
tanya Karin. “Yup!,” “AAAAAAA!!!!” Rosa menjerit. Semua menengok ke asal suara.
“AAAAAAA” semua ikut menjerit juga. Hantu yang tadi ada di gudang sekarang ada
di UKS. “Kamu lagi! Mau aku bikin babak telur lagi, ya?!! Eh!, maksudnya babak
belur! Pergi sana!” ketus Karima. dia lalu menjambak rambut hantu itu yang
ternyata adalah…, WIG!! “Hah! Dara?” Putra melongo. “Mmmhh….” Dara bergumam. “Ayo kita bawa dia ke kantor
Pak Kepsek!” perintah Putra. “AYOO!!!” koor semua. “E,e,eh?! Gak mauuu!!!”
teriak Dara.
*****
“Ehem! Jadi,
hantu itu memang gak ada! Hayo…! Ingat janjimu!” kata Karima. “Hah! i…iya deh…” jawab Revan lesu.
*****
Created:
Yogyakarta, 6 mei 2019
Finished:
Yogyakarta, 17 Mei 2019
*Terinspirasi dari novel kkpk
*Terinspirasi dari novel kkpk
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kalian dengan sopan, ya. Terima kasih.